Jumat, 26 Oktober 2012

Hanya Ungkapan



Dalam sebuah harap yang terhempas..
Hadir sebuah angan yang selalu membayangi..
Bertanya, entah kapan semua menjadi nyata..
Kamu, sosok jiwa yang menemani kesepian
Sebuah rasa yang memenuhi ruang kosong dalam jiwa..
Hadirmu memberikan sejuta kenyamanan dalam asa
Dalam tangis, kau mampu sentakkan jiwa yang kalut kebimbangan
“jangan percayai dia” teriak mereka...
Terlihat aku seakan orang yang bodoh di depan mereka..
“dia hanya jiwa yang kesepian yang butuh pelampiasan”
Haruskah aku percaya kata-kata itu..
Disaat rasa yang ku pendam benar-benar tak berarti di hadapan mereka..
Bahkan jika semua itu benar, aku rela
Aku rela meski cerita ini hanya sebuah permainan..
Aku rela meski suatu saat dia akan pergi, tapi tak ku izinkan ia pergi berserta rasa ini
Mereka hanya tak tahu, dan mereka tak merasakan apa yang aku rasakan..
Mereka tak tahu berapa lama aku menahan rindu sesak di dada..
Hanya aku dan Tuhan yang tahu, betapa berat selama ini aku bertahan dalam peluh
Kasih, ketahuilah
Aku sayang kamu...
Melebihi panas getir yang kurasakan...
Aku sayang kamu, dan itu sangat berarti bagiku..
Meski kadang aku kalut memendam rasa ini..
Kalut berani bertahan dengan rasa ini
Bahkan jika pada akhirnya semua tak juga memberikan kesempatan
Kesempatan untuk mengecap kenyamanan yang lebih lama denganmu
Biarkan aku, izinkan aku
Tetap mengenang indahnya rasa saat atau tanpa disisimu...

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More