Sabtu, 09 Juli 2011

Penantian Pahit


Ada sebuah kisah cinta dimana sepasang kekasih ini telah mengakhiri kisah mereka..
Suatu hari si gadis meminta hubungan itu diakhiri tanpa alasan yang logis, yaitu “pacaran hanya status”.
Awalnya si lelaki berusaha keras mempertahankan hubungan mereka. Si gadis pun begitu, berusaha keras untuk mengakhiri hubungan mereka. Hingga akhirnya si lelaki ini menyerah, dan rela melepaskan kekasih tersayangnya pergi. Sesungguhnya si gadis mengidap suatu penyakit yang sangat berbahaya dan tak bisa di obati. Si gadis takut, si lelaki tidak menerimanya dan meninggalkannya pergi. Sebelum itu terjadi ia memutuskan untuk meninggalkan kekasihnya.
Seiring berjalannya waktu, si gadis mulai menyadari betapa penting kehadiran lelaki tersebut di hidupnya. Akhirnya si gadis meminta si lelaki itu untuk kembali padanya.
Namun apa yang terjadi. Si lelaki tak bisa kembali padanya tanpa alasan yang kurang logis “clbk membuat suasana beda”. Si lelaki pun menolak dengan sopan, bahwa ia tidak ingin berpacaran untuk beberapa saat. Si gadis pun menjawab “aku akan tetap menantimu hingga waktunya tiba”.

Seiring berjalannya waktu, si lelaki dan si gadis ini pun tak pernah berhubungan sama sekali “loss contact”. Si lelaki ini pun berusaha melupakan si gadis, walau sebenarnya ia sangat menyayangi gadis tersebut. Si gadis tetap bertahan dalam penantiannya, berharap suatu saat si lelaki datang dan memberikannya kesempatan kedua sebelum ia tak lagi ada.
Hari demi hari, gadis ini tetap dalam pendiriannya yaitu menanti kekasih hatinya kembali padanya. Namun sayangnya, si gadis ini tak pernah berani mengungkapkan isi hatinya kepada lelaki tersebut. Karena dia tahu, bahwa si lelaki tak ingin di ganggu hidupnya oleh dirinya.
Suatu hari si gadis sudah tak mampu menahan penyakitnya, namun ia tetap mencoba bertahan dan sekuat hati berusaha agar sembuh. Rasa sayangnya terhadap lelaki itu membuatnya semangat dan tetap bertahan.
Sekian lama mereka tak bertatap muka, tak pernah saling menghubungi, namun si gadis tetap menanti si lelaki. Satu tahunpun berlalu. Akhirnya di suatu malam, si gadis ini pun memberanikan dirinya untuk menghubungi si lelaki lewat telpon untuk mengajak si lelaki ini bertemu. Namun si lelaki pun menolak. Akhirnya si gadis ini memberanikan dirinya untuk mengungkapkan perasaan lewat telpon. Tetapi, si lelaki hanya bisa terdiam dan menutup telpon tersebut.
Si gadis                 : aku sayang kamu, hingga kini perasaanku untukmu tak berubah sedikitpun.
Si lelaki                 : “”
Si gadis                 : akankah ada kesempatan kedua untukku ???
Si lelaki                 : “”
Si gadis                 : baiklah. Aku tahu aku begitu bersalah telah melepaskanmu sebelumnya. Namun izinkanlah aku mengungkapkan semua isi hatiku padamu. Aku sayang kamu, aku tak ingin membuang perasaanku ini. Terlalu manis untuk ku lupakan. aku hanya beraharap dapat bersamamu di akhir hayatku. Mungkin sudah cukup bagiku mendengar suaramu untuk terakhir kalinya. Terima kasih untuk semua yang telah kamu berikan dan ajarkan untukku. Mulai saat ini aku takkan pernah lagi mengganggu hidupmu. Percayalah, aku selalu ada disisimu menemanimu. Aku Sayang Kamu.

Namun si lelaki tak kuat mendengar semua perkataan gadis tersebut, ia pun memutuskan telpon tersebut. Sepanjang malam ia memikirkan perkataan gadis tersebut. Ia pun sadar, bahwa ia juga masih menyayangi gadis tersebut dan ingin kembali pada kekasih hatinya itu.
Tiga hari kemudian ia memutuskan untuk menemui gadis tersebut dan menyatakan isi hatinya juga. Si lelaki terlihat riang dan gembira berjalan menuju rumah gadis itu dengan membawakan bunga dan boneka untuk gadis tersebut. Setibanya ia disana, dia tidak menemukan apapun, hanya ada penunggu rumah gadis tersebut. Si penunggu itu mengantarnya ke suatu tempat yang luas. Si lelaki pun terkejut setelah sampai d tempat tujuan.
Ternyata dia di antar ke makam si gadis tersebut. Bahwa sebenarnya si gadis itu telah meninggal setelah si lelaki itu menutup telponnya. Si lelaki pun sangat menyesal karena ia tak menungkapkan perasaannya saat si gadis itu telah mengungkapkan perasaannya.

1 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More